- Berkontak dengan alam bisa membantu melepas stres dan menjaga kesehatan mental, termasuk jika memasukkan unsur alam ke dalam rumah seperti memelihara ikan di dalam akuarium. Tapi, setiap ikan punya tuntutan perlakuan yang berbeda. Jika salah memilih, bisa jadi ikan yang kita pelihara ternyata membutuhkan perawatan yang ribet dan malah bikin kita stres, duh! Bagi para pemula, berikut pilihan jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara di rumah1. Ikan mas koki shutterstock Ikan kokiSelain mudah didapatkan, ikan mas koki juga tidak rewel dan mudah dipelihara selama kita menjaga kebersihan akuarium. Ada berbagai jenis ikan mas koki, namun pemula disarankan untuk memilih ikan mas koki berbadan panjang. Ini termasuk varietas seperti komet, sarasa, dan shubunkin. Ikan mas koki juga punya warna yang beragam sehingga cocok untuk mempercantik akuarium. Menurut Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals RSPCA Australia, variasi pakan akan membantu menjaga kesehatan ikan mas koki peliharaan kita serta memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Campuran serpihan dan butiran khusus adalah makanan pokok yang dianjurkan. Idealnya, pakan ikan mas koki dilengkapi dengan udang air asin hidup dan campuran udang air asin beku, kutu air, hingga campuran sayuran. Tapi, meskipun banyak orang memeliharanya di akuarium kecil, ikan mas ternyata bisa tumbuh besar sampai 20 hingga 60 cm, lho! Jadi, pastikan untuk memantau perkembangannya dan menyediakan akuarium atau kolam yang cukup besar untuk menampungnya kelak. Baca juga 8 Jenis Ikan Aquascape yang Bisa Mempercantik Akuarium 2. Ikan cupang PIXABAY/RETHINKTWICE Ilustrasi ikan cupang. Ikan cupang atau betta dikenal sebagai ikan yang paling mudah untuk dipelihara. Meski begitu, kita juga perlu terus menyesuaikan ukuran akuariumnya jika ingin masa hidup ikan lebih panjang dan lebih bahagia. Gunakan filter dengan ukuran yang sesuai dan putaran alirannya mengarah ke bawah agar ikan tidak mudah terdorong arus. Ikan cupang sangat mudah terlempar ke sana ke mari karena punya sirip yang lebar dan tipis. Untuk pemula, disarankan untuk memulai dengan memelihara ikan cupang jantan di akuariumnya sendiri. Ikan cupang mudah dipelihara jika disimpan di dalam tangki berukuran lebih besar. Sebab, jumlah air ekstra memudahkan para pemula untuk memiliki jadwal perawatan yang lebih longgar. Baca juga 10 Cara Membedakan Ikan Cupang Jantan dan Betina 3. Ikan molly shutterstock Ikan mollyJika ingin memelihara lebih dari satu ikan di dalam akuarium, ikan molly adalah pilihan yang pas. Ikan ini dapat hidup di dalam komunitas, pasif, dan sangat cocok untuk hidup di lingkungan akuatik yang beragam. Selain cocok hidup bersama jenis ikan lain, ikan hitam juga mudah beradaptasi dengan berbagai jenis air, mulai dari air asin, air tawar, bahkan air payau. Ada berbagai varian ikan molly, yang paling terkenal barangkali black molly yang berwarna hitam di sekujur tubuhnya. Namun kini ada juga molly berwarna keemasan, putih, atau campuran. Masalah dari ikan ini hanya satu, yakni induknya suka memakan anak-anaknya jika tidak ada banyak vegetasi untuk ikan muda bersembunyi. Baca juga Selain Cupang, Ada 7 Jenis Ikan Hias yang Juga Menarik 4. Platy shutterstock Ilustrasi ikan platyIkan platy memiliki variasi warna yang beragam sehingga sangat bagus untuk orang yang ingin akuariumnya dipenuhi ikan-ikan berwarna cerah. Hasil perkembangbiakannya juga dapat menghasilkan ikan platy dengan variasi warna yang berbeda. Ikan ini juga dikenal dapat hidup rukun bersama dengan spesies ikan pasif lainnya, seperti molly. Tapi, ikan ini sangat sering beranak. Jadi, jika memelihara ikan lainnya di dalam akuarium bersama platy, berhati-hatilah karena anak-anak platy mungkin menjadi incaran untuk sumber makanan. Platy akan memakan sebagian besar jenis makanan, termasuk makanan ikan kering beku atau serpihan beku. Tak hanya memakan makanan ikan olahan, tetapi platy juga memakan alga di akuarium sekaligus membantu membersihkannya. 5. Neon tetra SHUTTERSTOCK/LAPIS2380 Ilustrasi ikan neon tetra. Ikan mungil dengan garis-garis biru dan merah cerah ini dapat menghidupkan suasana akuarium. Ikan neon tetra cenderung merupakan ikan yang sangat santai. Ukurannya yang kecil membuatnya hanya mendapatkan dampak minimal terhadap kualitas ukuran awalnya hanya sekitar 1 cm, ikan neon tetra bisa tumbuh hingga sekitar 38 cm. Karena ikan ini senang berkelompok, mulailah dengan memelihara tiga atau lima ekor. Ikan ini juga sangat mudah dibiakkan di penangkaran, jadi waspadalah dengan tanda-tanda perkawinan sedarah. Perkawinan sedarah pada ikan neon tetra dapat menyebabkan ikan kehilangan operkulum penutup insang, mulut asimetris, atau sirip yang cacat. Baca juga Manfaat Memelihara Ikan Tak Hanya Tenangkan Pikiran 6. Ikan zebra SHUTTERSTOCK Ilustrasi ikan namanya, ikan mungil ini punya garis-garis melintang di tubuhnya bak zebra. Ikan zebra juga merupakan ikan yang senang berkelompok dan cocok bagi pemula. Tapi, ikan ini tidak suka lingkungan yang hangat dengan suhu tropis, sehingga jangan gunakan pemanas di akuarium dengan ikan zebra. Ikan ini suka dengan suhu ruangan atau sekitar 21 derajat Celcius. Karakter ini juga membuatnya menjadi ikan yang sempurna buat para pemula karena kita tidak perlu terus-menerus mengawasi pemanas akuarium. Ikan zebra dapat memakan pelet atau serpihan mikro topikal. Meski mudah dipelihara, pastikan akuarium ikan zebra juga dibersihkan secara rutin agar tetap bersih dan sehat. 7. Guppy shutterstock Ikan guppyIkan ini dapat dikatakan sebagai ikan yang paling mudah dibiakkan karena akan berkembang biak dengan mudah sekalipun berada di dalam akuarium yang airnya tidak terlalu bersih. Sayangnya, ikan guppy dapat memakan anak-anaknya jika tidak disediakan tempat bagi anak-anak guppy untuk bersembunyi. Cobalah menempatkan beberapa tanaman di dalam akuarium untuk anak-anak guppy bersembunyi hingga cukup berusia matang. Perawatan ikan guppy sangatlah mudah dan bisa disatukan dengan jenis ikan lain. Ikan guppy jantan kerap mengejar ikan betina dengan penuh semangat hingga terkadang bertengkar kecil satu sama lain. Namun, ikan ini cenderung mengabaikan ikan jenis lain dan bisa hidup damai. Baca juga Beda Karakter Ikan Hias Cupang dan Guppy 8. Gourami kerdil PIXABAY/IVABALK Beberapa jenis gourami tidak bisa dipelihara di akuarium aquascape karena akan tumbuh besar, meskipun tidak sebesar gourami kerdil atau dwarf gourami adalah ikan yang perawatannya tidak ribet dan tidak mudah stres jika hidup di akuarium kecil. Seperti ikan cupang, gourami kerdil dapat menghirup udara atmosfer untuk mendambah oksigen yang didapatkannya dari air. Ikan gourami jantan jauh lebih berwarna dan akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan betina. Meski begitu, ikan ini tidak seagresif ikan cupang dan beberapa ikan jantan bisa hidup bersama jika masing-masing diberi ruang yang luas. Baca juga Mengapa Memelihara Ikan Hias Dapat Menghilangkan Stres? 9. Ikan ekor pedang shutterstock Ikan ekor pedangIkan ini adalah kerabat dari ikan platy dan terlihat jauh lebih tangguh daripada yang sebenarnya. Seperti namanya, ikan ini punya sirip panjang di sisi perutnya yang menyerupai pedang karena itu dinamakan ikan ekor pedang. Meski namanya terdengar kuat, namun ikan ekor pedang sebetulnya cukup pasif. Memiliki masa hidup yang relatif panjang, ikan ini cukup populer di kalangan pemula. Jika menyukai ikan berwarna-warni, ikan ekor pedang juga tersedia dalam berbagai warna yang dapat mempercantik akuarium. Baca juga Sering Dikira Sama, Ini 12 Perbedaan Aquascape dan Akuarium Biasa Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Ikanmola-mola memiliki jumlah 'anak' terbanyak dalam sekali reproduksi. Ikan Mola - Mola dapat menghasilkan hingga 300 juta telur sekaligus di dalam ovariumnya. Ketika telur menetas, ukuran larva ikan mola-mola berukuran sangat kecil mungkin sekitar 2mm dan berbentuk seperti ikan buntal dengan duri-duri dan memiliki ekor.Sekilas sosoknya tampak seperti ikan bandeng. Sisik perak kehitaman dengan punggung dan kepala hitam mengkilap menyatu dengan tubuhnya yang memanjang. Dialah mola, primadona baru ikan air tawar di waduk Cirata, kalangan peternak ikan air tawar, nama mola masih asing terdengar di telinga. Maklum, meski diintroduksi dari Cina 30 tahun lalu, ikan genus Cyprinus itu belum banyak dikembangkan. Ketenaran ikan mas menenggelamkan ikan air tawar lainnya termasuk mola. Namun setelah penyakit herpes menyerang, mola naik daun. Banyak peternak di Cirata Hj Jamilah, ketua kelompok peternak ikan Cirata. Ia bersama 30 anggotanya mengembangkan mola. “Sekitar benih ukuran 5—8 cm ditebar di waduk Cirata,” kata ibu 3 anak itu. Di jaring apung 7 m x 7 m berlapis tiga, mola hidup berdampingan dengan mas dan nila. Mola ditempatkan di lapisan paling bawah. Setiap unit jaring disekat menjadi 4 petak yang diisi 200 mola. “Mola dapat menjadi pendamping hidup ikan mas dan nila yang menguntungkan,” Mola Menjadi Pilihan Alternatif Para peternak IkanMola dipilih karena pertumbuhannya tergolong bongsor. Hanya dalam 8—10 bulan bobot mencapai 600—700 g/ekor. Tak aneh jika Pepen Effendi tak ragu mengembangkannya. Selepas pensiun dari Dinas Perikanan Jawa Barat pada 1994, ia langsung beternak mola. Kolam tanah berukuran 15 m x 15 m yang dikelola bersama peternak kini berisi ratusan mola berbobot 100 g. Belum lagi di jaring apung Cirata yang mencapai ribuan mola.“Waduk Cirata yang mencapai luas ha akan menjadi surga bagi mola. Di sana, pakan alami berlimpah,” tutur pria berkacamata itu. Makanya tanpa diberi pakan pun mola tumbuh cepat. Sebanyak 450 benih berukuran 1—2 cm ditebar rata-rata mencapai bobot 3,5 kg/ekor dalam 2 pernah mencoba membesarkan mola hingga berbobot 12 kg hanya dalam waktu 2 tahun tanpa diberi pakan. Ikan berdaging lembut itu memenuhi kebutuhan pakan dari sisa mas dan nila. “Selama ada budidaya ikan mas secara intensif, pakan mola selalu tersedia,” kata lelaki bertubuh tinggi besar itu. Fitoplankton, hydrilla, dan eceng gondok dari alam melengkapi nutrisi mola. Ia pun dapat memanfaatkan chloropyhta ganggang hijau, red sebagai sumber karena itu beternak mola pasti menguntungkan karena tak perlu diberi pakan. Itulah yang dialami Edwin. Ia mencemplungkan benih 2—3 cm sebanyak ekor seharga Rp1 50/ekor di kolam tanah seluas m2. “Biaya pakan murah dan tahan penyakit,” kata ayah 1 anak itu. Pria 25 tahun itu membesarkan mola bersama nila. “Nila gede, mola pun ikut gede,” ucapnya sembari tertawa. Dengan harga jual ia bisa meraup keuntungan Olahan Ikan Mola Cukup Digemari Oleh PasarProduksi mola masih terbatas. Maklum para peternak baru mengusahakan 2 bulan lalu. Bobotnya baru mencapai 100 g/ekor. Namun Pepen yakin daging mola yang lunak dan durinya yang halus itu akan di terima pasar. Pengalaman menunjukkan ketika panen perdana, 200 kg langsung diserbu oleh penampung. “Mereka menunggu panen berikutnya,” kata Pepen bersemangat. Sekarang hanya pasar lokal yang diincar, meski tak menutup kemungkinan untuk ekspor terbuka setelah difilet.“Memasarkan mola saya kira tidak sulit. Baru berbobot 2—3 ons/ekor saja sudah banyak pembeli yang datang,” ucap Pepen. Rumah-rumah makan sekitar Cianjur menyerap puluhan kuintal per hari. Sebab, rasa daging mola sama dengan nila dan ikan mas. Jadi ia bisa mensubtitusi kedua ikan yang sudah lebih dahulu menginginkan bobot ikan 600—700 g/ekor. Itu artinya perlu pemeliharaan 8—10 bulan. Menurut Pepen bila pakan alami melimpah pemeliharaan bisa dipersingkat. Untuk pasar ekspor tentu diminta yang lebih besar, minimal berbobot 0,8 kg/ekor ke atas supaya gampang dibuat Untuk Memperoleh Indukan MolaAntusias para peternak di Cirata untuk mengembangkan mola begitu besar. Sayang ketersediaan benih menjadi kendala. Selama ini para perternak mendapat benih dari pihak-pihak terkait seperti BBAT, Sukabumi dan Balitkanwar, Sukamandi, serta Gabungan Pengusaha Makanan Ternak GPMT. GPMT memberikan benih berukuran 3—5 cm secara gratis di Waduk Jatiluhur dan Cirata. “Kalau induk tersedia dalam jumlah cukup, permintaan benih bisa dengan mudah dipenuhi. Toh, sekalipun harus melalui kawin suntik mola gampang dipijahkan,” ucap lulusan sekolah perikanan Bandung itu, calon induk harus diseleksi ketat agar sifat-sifat unggulnya tidak hilang. Induk yang baik berbobot minimal 3,5 kg/ekor, produktivitas tinggi, dan sehat. Dalam setahun mola bisa memijah 2—3 kali. Burayak yang dihasilkan tergantung bobot induk. Untuk induk yang berbobot 3,5 kg dapat menghasilkan burayak. Burayak-burayak ini siap dijual setelah mencapai ukuran 3—5 cm dengan harga Rp250/ekor.“Saya mengharapkan pengembangan mola menjadi program pemerintah,” ujar Pepen. Pasalnya selain merupakan usaha yang menguntungkan dan pasarnya luas, mola juga bisa mengatasi perairan yang tercemar sisa pelet. Dengan sistem polikultur, 10—20% pelet ikan mas dan nila terbuang percuma. Dekomposisi pelet yang mengandung nitrogen dan fosfor merangsang pertumbuhan chloropyhta dan chyanophyta dalam jumlah berlebihan. Akibatnya DO disolved oxygen perairan menurun. Mola berperan mengendalikan tanaman mikroskopik itu sehingga DO stabil dan kematian ikan terhindar.
. 250 25 208 160 179 481 324 321