yangterencana dan maksimal dalam pengadaan, kepemilikan dan pemanfaatan serta pemeliharaan srana dan pra sarana ten tang Sistem Pendidikan Nasional ; 2. Undang -Undang Nomor 14 Ta hun 2005 tentang Guru dan pengelolaan sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan barang/jasa, inventarisasi, legal audit, penilaian, prosedurDalam artikel ini akan mengkaji tentang manajemen sarana prasarana pendidikan, pentingnya sarana prasarana, dan tujuan sarana prasarana. Sarana prasarana pendidikan merupakan komponen penting dalam suatu proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif. Proses pembelajaran diperlukannya sarana prasarana yang mendukung berjalannya kegiatan dengan baik. Sarana prasarana yang ada di sekolah tidak akan terpenuhi tanpa adanya pengelolaan dan sistem manajemen. Agar sarana dan prasarana dapat terpenuhi membutuhkan beberapa proses yaitu perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pengawasan, dan penghapusan. Dengan terpenuhinya sarana prasarana pendidikan akan mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Sarana prasarana pendidikan akan memudahkan pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan proses pendidikan. Sehingga tujuan dari pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan akan tercapai. In this article, we will examine the management of educational infrastructure, the importance of infrastructure, and the purpose of infrastructure. Educational infrastructure is an important component in an educational process to achieve effective educational goals. The learning process requires infrastructure that supports the running of activities well. Infrastructure facilities in schools will not be fulfilled without the management and management system. So that facilities and infrastructure can be fulfilled requires several processes, namely planning, procurement, inventory, supervision, and deletion. With the fulfillment of educational infrastructure will affect the learning spirit of students. Educational infrastructure will facilitate educators and students in the implementation of the education process. So that the objectives of education and education implementation will be achieved. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Ghita Amanda 19010714027 Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Dalam artikel ini akan mengkaji tentang manajemen sarana prasarana pendidikan, pentingnya sarana prasarana, dan tujuan sarana prasarana. Sarana prasarana pendidikan merupakan komponen penting dalam suatu proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif. Proses pembelajaran diperlukannya sarana prasarana yang mendukung berjalannya kegiatan dengan baik. Sarana prasarana yang ada di sekolah tidak akan terpenuhi tanpa adanya pengelolaan dan sistem manajemen. Agar sarana dan prasarana dapat terpenuhi membutuhkan beberapa proses yaitu perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pengawasan, dan penghapusan. Dengan terpenuhinya sarana prasarana pendidikan akan mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Sarana prasarana pendidikan akan memudahkan pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan proses pendidikan. Sehingga tujuan dari pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan akan tercapai. Kata Kunci Sarana Prasarana, Peserta Didik, Pendidikan Abstract In this article, we will examine the management of educational infrastructure, the importance of infrastructure, and the purpose of infrastructure. Educational infrastructure is an important component in an educational process to achieve effective educational goals. The learning process requires infrastructure that supports the running of activities well. Infrastructure facilities in schools will not be fulfilled without the management and management system. So that facilities and infrastructure can be fulfilled requires several processes, namely planning, procurement, inventory, supervision, and deletion. With the fulfillment of educational infrastructure will affect the learning spirit of students. Educational infrastructure will facilitate educators and students in the implementation of the education process. So that the objectives of education and education implementation will be achieved. Keywords Infrastructure, Students, Education PENDAHULUAN Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia pasti memiliki akal dan pikiran yang membuat manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Akal dan pikiran yang ada pada manusia perlu dilatih dan dididik agar manusia dapat mengembangkan pemikirannya. Serta agar manusia dapat menyesuaikan dirinya di zaman yang semakin maju. Sehingga manusia dapat mengembangkan potensi diri dan mencapai kedewasaannya dengan memperoleh pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha sadar seseorang dalam menjalankan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan dari pendidikan antara lain untuk mencetak generasi bangsa yang berbudi pekerti, kreatif dan berkualitas. Dengan berlangsungnya proses pendidikan didorong oleh beberapa faktor yang mampu mendukung terselenggaranya pendidikan di sekolah, salah satu faktor pendukungnya adalah tersedianya sarana dan prasarana di suatu instansi pendidikan Agar sarana dan prasarana dapat terpenuhi perlunya manajemen dalam pengadaan sarana dan prasarana. Dengan adanya pengelolaan sarana prasarana yang terjaga dibutuhkannya pertanggungjawaban dari pihak sekolah. Tidak hanya mengelola namun juga memelihara sarana dan prasarana yang telah tersedia. Dengan tersedianya sarana dan prasarana di lembaga pendidikan dapat meningkatkan semangat belajar dari peserta didik untuk menuntut ilmu. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan berguna untuk kepentingan belajar mengajar. Warga sekolah sangat berperan dalam pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik. Manajemen sarana dan prasarana sangat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan agar tetap berjalan optimal. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan syarat Standar Nasional Pendidikan yang wajib dipenuhi oleh suatu lembaga pendidikan. Seperti yang telah tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 yang berisi âSetiap satuan pendidikan formal dan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didikâ. Penyelenggaraan pendidikan dengan menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas menjadi perhatian penting bagi penyelenggara atau pihak terkait dengan pendidikan. Maka perlunya pengelolaan pendidikan yang baik. Timbulnya keefektifan pembelajaran dikarenakan beberapa faktor, salah satunya dengan adanya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang dikelola dengan baik. Melihat dari Peraturan Pemerintah PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab IV pasal 42 yang berisi tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan menjelaskan bahwa a. Setiap lembaga atau institusi pendidikan harus memiliki sarana pendidikan meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif, teratur dan berkelanjutan. b. Setiap lembaga atau institusi pendidikan harus memiliki prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif, teratur, dan berkelanjutan. Dengan mengetahui betapa pentingnya pengelolaan sarana dan prasarana dalam penunjang pelaksanaan pendidikan. Maka pengelolaan harus dilakukan dengan terorganisir serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang digunakan sesuai fungsinya. PEMBAHASAN Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat berperan penting di bidang pendidikan. Dalam pengadaan sarana dan prasarana perlu adanya manajemen yang dijalankan dalam lembaga tersebut untuk proses pembelajaran. Adanya sarana dan prasarana di sekolah perlu dilakukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pendidikan. Perlu juga dalam pengadaan yaitu penginventarisan, pemeliharaan sarana dan prasarana serta penghapusan sarana prasarana yang melalui beberapa tahapan. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Sebelum memahami Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, perlu membahas pengertian dari manajemen. Dimaksudkan agar pembaca lebih memahami arti dari manajemen secara umum. Secara etimologi, kata âmanajemenâ berasal dari to manage yang berarti mengatur. Serta dapat diartikan sebagai kepengurusan, pengelolaan, administrasi, untuk mencapai tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang dituju dan dapat pula diartikan sebagai pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Kata manajemen juga berasal dari bahasa Prancis kuno mĂŠnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur Oxford English Dictionary, 1991. Menurut G. R. Terry menyampaikan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan lainnya. Sehingga kata manajemen dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan bersama oleh individu atau suatu kelompok demi mencapai tujuan bersama dalam organisasi. Sarana adalah fasilitas berupa peralatan maupun perlengkapan yang dapat digunakan sebagai alat penunjang dalam proses pelaksanaan tugas dalam suatu unit kerja. Sarana sangat berperan dalam proses pendidikan dapat berupa meja, kursi, mobil, papan tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Prasarana adalah fasilitas yang tidak dapat bergerak dan secara tidak langsung sebagai alat penunjang berlangsungnya proses pelaksanaan unit kerja. Prasarana dalam bidang pendidikan berupa halaman sekolah, kebun, tanah, dan lainnya. Sarana dan prasarana adalah fasilitas harus dipenuhi untuk menunjang keberhasilan suatu proses mencapai tujuan termasuk pendidikan. Dengan adanya sarana dan prasarana maka akan memberikan kemudahan dalam pelaksanaannya. Sehingga suatu lembaga pendidikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang layak dalam sekolah. Prasarana dapat dibagi menjadi dua macam yaitu prasarana yang berperan secara langsung dalam proses pembelajaran seperti ruang kelas, perpustakaan, dan lain-lainnya. Yang kedua adalah prasarana pendidikan yang tidak Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan berperan langsung dalam proses pembelajaran namun sangat menunjang proses tersebut contohnya kantin sekolah, ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang usaha kesehatan sekolah dan parkiran. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dalam menyiapkan peserta didik dengan melakukan bimbingan, pengajaran, dan latihan guna perannya di masa mendatang. Maka pendidikan dapat pula diartikan sebagai bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak agar mampu mengembangkan dan mencapai kedewasaan dalam hidup berinteraksi dengan lingkungan. Sehingga manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu proses mengatur segala fasilitas atau perlengkapan guna terlaksananya proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan agar dapat terselenggara secara efektif dan efisien. Adanya sarana dan prasarana yang baik maka dapat mendukung proses pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di suatu lembaga pendidikan melalui beberapa proses meliputi perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan. 1. Perencanaan Sarana dan Prasarana Perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang telah ditentukan dan pencapaian yang optimal. Saat akan mengambil sebuah keputusan maka perlunya suatu perencanaan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Perencanaan harus dilakukan dengan teliti sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Hal yang dituju dalam perencanaan adalah agar teroenuhi seluruh kebutuhan perlengkapan Ibrahim Bafadal 200427. Hasil dari sebuah perencanaan dapat dilihat dari apakah pengadaan sarana dan prasarana dapat terpenuhi dan berjalan dengan efektif. Dalam melakukan perencanaan harus sesuai dengan realita yang ada serta kebutuhan dari lembaga tersebut. 2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Proses pengadaan ini merupakan fungsi operasional dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Pengadaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di sekolah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan serta dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang diperoleh dari proses pengadaan yaitu pembelian dengan biaya dari pemerintah, biaya dari SPP, atau bantuan yang diperoleh dari masyarakat. Adapun pengadaan dapat melalui pembelian, sumbangan atau hadiah, tukar menukar dengan mengadakan kerjasama, dan meminjam. Prosedur dalam proses pengadaan yaitu penetapan pengadaan, mengajukan proposal pengadaan, cara pengadaan serta pengiriman dan pengontrolan sarana dan prasarana. 3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan yang berupa pengawasan atau penjagaan terhadap fungsi sarana dan prasarana pendidikan agar tetap dalam keadaan yang baik dan siap untuk digunakan guna mencapai tujuan pendidikan. Dalam proses pemeliharaan dapat dilakukan secara terus-menerus, berkala, darurat, preventif yang sesuai dengan jenis dan keadaan barang. Maka dengan adanya pemeliharaan agar sarana dan prasarana yang disediakan selalu dalam keadaan baik dan senantiasa siap digunakan saat diperlukan sebagai penunjang proses pembelajaran. 4. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007 41, menjelaskan bahwa inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu proses pencatatan sarana dan prasarana yang ada di sekolah kedalam suatu daftar inventaris barang yang dilakukan secara tertib dan teratur menurut tata cara yang diberlakukan. Menurut B. Suryobroto 2004 123 bahwa dalam proses pencatatan inventarisasi diperlukannya beberapa instrumen yaitu buku inventarisasi, buku pembelian, buku penghapusan, dan kartu barang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah proses pencatatan seluruh harta atau barang yang dimiliki suatu sekolah agar tetap terkontrol secara rinci agar mudah ketika melakukan pelaporan sarana dan prasarana sekolah tersebut. Demi memudahkan mencari informasi terkait sarana dan prasarana sekolah maka perlunya melakukan klasifikasi dan pengkodean terhadap sarana dan prasarana. 5. Penghapusan Sarana dan Prasarana Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu kegiatan yang menghapus atau meniadakan sarana dan prasarana dari daftar inventarisasi karena seudah tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penunjang proses pembelajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penjelasan bahwa penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk menghapus barang milik negara dari daftar inventaris yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Dalam proses penghapusan bertujuan untuk mencegah kerugian yang dialami akibat pengeluaran dana berlebihan guna perbaikan, membebaskan sekolah dari tanggung jawab pemeliharaan dan pengawasan serta meringankan beban inventarisasi. Adapun barang yang akan dihapuskan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, 2008 282. a. Barang dalam keadaan rusak dan tidak memungkinkan untuk diperbaiki. b. Perbaikan akan mengeluarkan banyak biaya sehingga terjadi pemborosan. c. Kegunaan dari barang tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan. d. Penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang. e. Sudah tidak sesuai dengan kebutuhan di masanya. f. Barang yang telah disimpan terlalu lama dan rusak. g. Penurunan efektivitas kerja. h. Dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah dan lain sebagainya. Pentingnya Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Pengelolaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat mendukung keberlangsungan proses pembelajaran. Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu komponen terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan begitu lembaga pendidikan perlu memenuhi sarana dan prasaran guna meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang diberikan. Dengan terpenuhinya standar sarana dan prasarana pendidikan dapat menjadi daya tarik calon peserta didik terhadap sekolah tersebut. Pentingnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung segala proses pembelajaran agar berjalan efektif dan efisien. Semakin sarana dan prasarana pendidikan terpenuhi dalam suatu sekolah maka memudahkan siswa dan tenaga kependidikan menjalankan tugasnya. Siswa akan terbantu dengan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas siswa. Serta bagi pendidik dan tenaga kependidikan terbantu oleh sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu pihak sekolah perlu bertanggung jawab dan memelihara sarana dan prasarana yang ada. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada umumnya, manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertujuan untuk menciptakan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan. Tersedianya sarana dan prasarana di sekolah yang baik secara kualitas serta mampu memenuhi kebutuhan dan kepentingan pembelajaran. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana memberikan pengelolaan sarana dan prasarana yang profesional dalam proses pendidikan. Tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebgaai berikut a. Untuk melakukan sistem perencanaan dengan teliti dan jelas. Agar sarana dan prasarana memiliki kualitas yang baik serta sesuai kebutuhan dan dana yang efisien. b. Dalam usaha untuk pemakaian sarana dan prasarana secara tepat. c. Agar pemeliharaan sarana dan prasarana dalam kondisi siap pakai. Pengaruh Sarana dan Prasarana dalam Proses Pembelajaran Hubungan antara sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai kerja sama dalam pengadaan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien. Maka dengan adanya sarana dan prasarana di sekolah memerlukan pengelolaan yang optimal. Dikarenakan sarana dan prasarana memilliki peran yang sangat mendukung terlaksananya proses pembelajaran di sekolah. Sehingga perlunya perencanaan yang matang dan cermat dalam mengelola sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Terpenuhinya sarana dan prasarana maka akan mempengaruhi kualitas siswa dalam meraih prestasi. Hal tersebut menunjukkan peranan penting sarana dan prasarana pendidikan sebagai penunjang kualitas siswa. PENUTUP Kesimpulan Sarana dan prasarana pendidikan merupakan syarat Standar Nasional Pendidikan yang wajib dipenuhi oleh suatu lembaga pendidikan. Maka pengelolaan harus dilakukan dengan terorganisir serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang digunakan sesuai fungsinya. Adanya sarana dan prasarana yang baik maka dapat mendukung proses pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di suatu lembaga pendidikan melalui beberapa proses meliputi Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan. Pengelolaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat mendukung keberlangsungan proses pembelajaran. Dengan begitu lembaga pendidikan perlu memenuhi sarana dan prasaran guna meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang diberikan. Dikarenakan sarana dan prasarana memilliki peran yang sangat mendukung terlaksananya proses pembelajaran di sekolah. Sehingga perlunya perencanaan yang matang dan cermat dalam mengelola sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Saran Agar tercapainya sistem manajemen sarana dan prasarana yang efektif maka dalam perencanaan hendaknya dilakukan secara matang untuk mencegah kekeliruan. Serta diharapkan dalam proses pemeliharaan sarana dan prasarana, seluruh warga sekolah baik siswa, guru, tenaga kependidikan dapat menjaga sarana dan prasarana yang disediakan. Sehingga dapat menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Megasari, R. 2020. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatan kualitas pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 21, 636-648. Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaga Negara RI Tahun 2003 No. 78. Jakarta Sekretariat Negara. Puspaningtyas, M. 2018. Penerapan Manajemen Sarana Prasarana dan Kualitas Layanan Pendidikan Terhadap Kepuasan Siswa Di SMKN 1 Singosari Kabupaten Malang. Jurnal Manajemen Jayanegara, 102. Pemerintah Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran RI Tahun 2005 No. 19. Jakarta Sekretariat Negara. Fauzan, A. 2018. Manajemen Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Shuffah Hisbullah Natar Lampung Selatan. Jurnal Iqra' Kajian Ilmu Pendidikan, 31, 249-276. Rusdiana, A., & Ahmad Ghazin, A. 2014. Asas-Asas Manajemen Berwawasan Global. Bandung Pustaka Setia. Pemerintah Indonesia. 1989. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaga Negara RI Tahun 1989 No. 2. Jakarta Sekretariat Negara. Suliyarti, R. 2019. Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Rahayu, S. 2019. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Fardiyono, A. 2015. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR KANISIUS EKSPERIMENTAL SDKE MANGUNAN. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Hafidz, A., Ilyasin, M., & Julaiha, S. 2016. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di MIN 1 Samarinda. EDUCASIA Jurnal Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran, 155-163. Jannah, M. 2010. Optimalisasi Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMP Nasima Semarang. Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri Walisongo. ... Untuk meningkatkan sarana dan prasarana maka dibutuhkannya yaitu perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan dan penghapusan. Berdasarkan penelitian tersebut maka disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran SMP Annihayah sudah melakukannya dengan baik seperti perencanaan, pendistribusian pengguanaan, inventarisasi, pemeliharaan dan penghapusan, hal tersebut sudah tercukupi namun terdapat salah satu yang masih belum terpenuhi yaitu pengadaan sarana dan prasarana SMP Annihayah Amanda, 2021 Dalam melakukan manajemen sarana dan prasaran yang baik harus dimulai dari perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana dengan melihat kebutuhan yang ada, baik kebutuhan kantor maupun kebutuhan belajar mengajar. Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan oleh semua warga sekolah, baik petugas khusus, kepala sekolah, guru-guru dan murid-murid bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan wajib menjaga sarana dan prasarana yang ada di sekolah. ...ISNANIAH ISNANIAHThe existing facilities and infrastructure in schools greatly determine the quality of the school and the learning process carried out will be helped if the school has complete facilities. Management of facilities and infrastructure is very important because with the management of facilities and infrastructure educational institutions will be maintained and clear their use. This study examines how to manage existing facilities and infrastructure in schools. The purpose of this study was to determine the utilization and maintenance of educational facilities. This research approach is qualitative with descriptive approach. Sources of data in this study were principals, managers of facilities and infrastructure, teachers and students. Data collection techniques through observation. The results of research and discussion can be concluded that school facilities and infrastructure greatly affect student learning outcomes, if the facilities and infrastructure in the school are complete, then learning will run optimally. Educational facilities include classrooms, learning media, tables, chairs and others. Meanwhile, infrastructure is a facility that indirectly functions to support learning activities such as yards, roads in schools. The existence of these school facilities and infrastructure as a tool to support the success of the process carried out by the school as an effort to provide services to the public, because without suggestions and infrastructure in schools, the teaching and learning process of teachers and students cannot run well and the expected results will not be achieved. . The existing facilities and infrastructure at MTsN Barito Selatan came from assistance from the government which was channeled through the Ministry of Religion, from community assistance and BAZNAS. ABSTRAKSarana dan prasarana yang ada di sekolah sangat menentukan kualitas sekolah dan proses pembelajaran yang dilaksanakan akan terbantu apabila sekolah memiliki fasilitas yang lengkap. Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara dan jelas kegunaanya. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana memanajemen sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan dan pemeliharaan sarana pendidikan. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, pengelola sarana dan prasarana, guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data melalui observasi Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana sekolah sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik , apabila sarana dan prasarana yang ada di sekolah lengkap, maka pembelajaran akan berjalan optimal. Sarana pendidikan antara lain seperti ruang kelas, media pembelajaran, meja, kursi dan lain-lain. Sedangkan prasarana merupakan fasilitas yang secara tidak langsung berfungsi untuk menunjang kegiatan pembelajaran seperti halaman, jalan di sekolah. Keberadaan sarana dan prasarana sekolah ini sebagai alat untuk menunjang keberhasilan proses yang dilakukan sekolah sebagai upaya melakukan pelayanan terhadap public, karena tanpa adanya saran dan prasaran di sekolah maka proses belajar mengajar guru dan peserta didik tidak dapat berjalan dengan baik dan hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Sarana dan prasaran yang ada di MTsN Barito Selatan berasal dari bantuan dari pemerintah yang disalurkan melalui Departemen Agama, dari bantuan masyarakat dan has not been able to resolve any references for this publication.
terhadapkarir pegawai tidak tetap yang bekerja di bagian pengadaan sarana dan prasarana.Kesimpulannya adalah SMKN 6 Kota Malang sudah melaksanakan prinsip - prinsip pengendalian intern yang baik. Kata Kunci: sistem pengendalian intern, pengadaan, sarana prasarana. THE ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL SYSTEM IN PROCUREMENT OF
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 42 menyatakan setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sedangkan pada ayat ke-2 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Tidak dapat kita pisahkan antara Kegiatan Belajar Mengajar KBM dengan sarana dan prasarana guna menyukseskan pendidikan di sekolah. Maka hal utama yang harus dilakukan dalam pengelolaan perlengkapan sekolah adalah pengadaan sarana dan prasarana. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Sarana dan Prasarana pendidikan Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility facilities. Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu alat dan barang yang memfasilitasi memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Sarana pendidikan sebagai segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan. Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, sementara prasarana pendidikan tidak digunakan dalam proses atau kegiatan belajar-mengajar tetapi mendukung kegiatan belajar mengajar.[1] B. Pengadaan Sarana dan Prasarana pendidikan 1. Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aktivitas pertama dalam manajemen sarana prasarana pendidikan adalah pengadaan sarana prasarana pendidikan. Pengadaan perlengkapan pendidikan biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan barang-barang yang rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di pertanggung jawabkan sehingga memerlukan pergantian, dan untuk menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun dan anggaran mendatang. Pengadaan perlengkapan pendidikan seharusnya di rencanakan dengan hati-hati sehingga semua pengadaan perlengkapan sekolah itu selalu sesuai dengan pemenuhan kebutuhan di sekolah. 2. Langkah- langkah Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit kerja dan atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk satu semester atau satu tahun ajaran. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. bila dana yang tersedia tidak memadai untuk mengadakan kebutuhan tersebut, maka perlu dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengakapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera di daftar Memadukan rencana daftar kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang tersedia bila ternyata masih melebihi anggaran yang tersedia, maka perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat skala prioritas. Menetapan rencana pengadaan akhir. 3. Karakteristik Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Perencanaan perencanaan perlengkapan sekolah tidaklah mudah. Perencanaan perlengkapan pendidikan bukan sekedar sebagai upaya mencari ilham, melainkan upaya memikirkan perlengkapan yang di perlukan di masa yang akan datang dan bagaimana pengadaannya secara sistematis, rinci, dan teliti berdasarkan informasi dan realistis tentang kondisi sekolah. Agar prisip-prinsip tersebut betul-betul terpenuhi, semua pihak yang di libatkan atau di tunjuk sebagai panitia perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah perlu mengetahui dan mempertimbangkan program pendidikan, perlengkapan yang sudah di miliki, dana yang tersedia, dan harga pasar. Dalam hubungannya dengan program pendidikan yang perlu di perhatikan adalah organisasi kurikulum sekolah, metode pengajaran, dan media pengajaran yang di perlukan. Ada beberapa karakteristik esensial perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah, yaitu sebagai berikut 1. Merupakan proses menetapkan dan memikirkan. 2. Objek pikir dalam perencanaan perlengkapan sekolah adalah upaya memenuhi sarana prasarana pendidikan yang di butuhkan sekolah. 3. Tujuan perencanaan perlengkapan sekolah adalah efektifitas dan efisiensi dalam pengadaan perlengkapan sekolah. 4. Perencanaan perlengkapan sekolah seherusnya memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut § Harus betul-betul merupakan proses intelektual; § Di dasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi komprehensif menganai masyarakat sekolah dan kemungkinan pertumbuhannya, serta prediksi populasi sekolah; § Harus realistis, sesuai dengan kenyataan anggaran; § Visualisasi hasil perencanaan perlengkapan sekolah harus jelas dan rinci, baik jumlah, jenis, merek, dan harganya. Pemerolehan Sarana dan Prasarana Sekolah Setelah rencana pengadaan sarana dan prasarana dibuat langkah berikutnya yakni pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan sekolah. Pengadaan sarana dan prasrana ini, bisa dilakukan dengan pembelian, meminta sumbangan, pengajuan bantuan ke pemerintah untuk sekolah-sekolah negeri dan pengajuan kepihak yayasan untuk sekolah-sekolah swasta, pengajauan ke komite sekolah dewan sekolah, tukar menukar dengan sekolah lain dan menyewa. Khusus pengadaan yang di lakukan dengan menyewa ini umumnya pada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang belum mempunyai prasarana dan sarana sendiri, sementara keperluan yang sudah mendesak tidak bisa di tunda lagi. Guna mengadakan sarana dan prasana sekolah, perlu ditetapkan aspek fungsi utilitas dan standart kualitasnya. Aspek fungsi utilitas mengacu pada kegunaan sarana dan prasarana dengan kebutuhan riil sekolah. Aspek standart kualitas mengacu pada jenis spesifikasi teknis terkai dengan merk berkualitas yang beredar di pasaran. Pada sarana dan prasarana sekolah yang proses pengadaannya dengan pembelian, ada yang membeli secara langsung ke toko-toko sarana dan prasarana yang kini banyak beredar, ada yang langsung ke pabriknya dan ada yang dengan sistem indent. Baik yang membeli secara langsung maupun dengan sistem indent hendaknya benar-benar memperhatikan spesifikasi teknis yang dimiliki oleh sarana dan prasarana tersebut. Khusus yang sistem indent, hendaknya benar-benar dicermati antara spesifikasi teknis yang ada di dalam brosur atau leaflet promosi perusahaan dengan kenyataan setelah sarana dan prasarana tersebut dikirinkan ke sekolah. Tidak mustahil apa yang tercantum dalam leaflet atau brosur, bisa berbeda dengan realitas barangnya. Guna pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, tim yang di tunjuk untuk pengadaan dengan sarana dan prasarana sekolah hendaknya membuat daftar ceking tentang berbagai jenis sarana dan prasarana yang akan di adakan. Daftar checking ini sangat penting agar dapat diketahui seberapa realisasi pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Pengadaan sarana da prasarana sekolah yang proses pengadaannya dengan meminta sumbangan dan mendapat bantuan dari pemerintah. Agar spesifikasi teknis, standar kualitas dan utilitas sarana dan prasarana yang proses pengadaannya dengan meminta sumbangan atau bantuan dari pemerintah tidak mengalami deviasi, perlu dibuat proposal yang jelas. Pada proposal pengadaan sarana dan prasarana sekolah hendaknya dicantumkan secara jelas tentang jenis barang yang diminta, jumlah satuannyan merk beserta dengan tipenya, produksi tahun berapa, dikeluarkan oleh pabrik mana, berapa taksiran harganya, dan sebagainya. Dengan demikian, jenis-jenis sarana dan prasarana memang benar-benar sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah. Yang selama ini banyak terjadi, proposal permohonan bantuan sarana dan prasarana umumnya tidak lengkap, karena pihak pembuat proposal sendiri tidak menguasai berbagai jenis barang yang beredar di pasaran. Oleh karena itu, sebelum proposal dibuat, sangat bagus kalau tim yang ditunjuk oleh sekolah tersebut melakukan survei. Melakukan kajian banding atas berbagai barang dengan merk dan spesifikasi teknisnya, agar berbagai jenis barang yang akan diminta tersebut, telah diketahui kelebihan dan kekurangannya standar kualitasnya. Lembaga penyandang dana, baik dari pemerintah maupun swasta, lazimnya memang tidak selalu tahu kebutuhan riil lembaga pendidikan sekolah, karena memang mereka tidak bergerak secara riil dan operasional di sekolah. Oleh karena itu, sekolahlah yang sepatutnya lebih tahu kebutuhan mereka sendiri akan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kemampuan sekolah untuk merumuskan kebutuhannya sendiri termasuk di dalamnya sarana dan prasarana sekolah sangatlah penting, karena hanya dengan cara demikianlah bantuan yang ia terima dari pihak lain termasuk bantuan sarana dan prasarana, memenuhi aspek utilitas dan memenuhi syarat standar kualitas. [2] Adapun proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa ditempuh yaitu Pembelian dengan biaya pemerintah. Pembelian dengan biaya dari SPP. Bantuan dari BP3, dan Bantuan dari masyarakat.[3] Pengadaan menurut beberapa para ahli 1. Weele 2010 Procurement is the acquisition of goods or services. It is favorable that the goods or services are appropriate and that they are procured at the best possible cost to meet the needs of the purchaser in terms of quality and quantity, time, and location. Pendapat di atas kurang lebih mempunyai arti bahwa Pengadaan adalah perolehan barang atau jasa. Hal ini menguntungkan bahwa barang atau jasa yang tepat dan bahwa mereka yang dibeli dengan biaya terbaik untuk memenuhi kebutuhan pembeli dalam hal kualitas dan kuantitas, waktu dan lokasi. 2. Christopher & Schooner 2007 Pengadaan atau procurement adalah kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengadaan barang dan jasa atau procurement adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan dilihat dari kebutuhan dan penggunaannnya, serta dilihat dari kualitas, kuantitas, waktu pengiriman dan harga yang terjangkau. Prinsip Dalam Procurement Pengadaan Barang Menurut Budiharjo Hardjowijono dan Hayie Muhammad 2008 pengadaan barang dan jasa harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan yang dipraktekkan secara internasional efisiensi, efektifitas, persaingan sehat, keterbukaan, transpraransi, tidak diskriminasi dan akuntabilitas. 1. Efisiensi Prinsip efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa adalah dengan menggunakan sumber daya yang tersedia diperoleh barang dan jasa dalam jumlah, kualitas yang diharapkan, dan diperoleh dalam waktu yang optimal. 2. Efektif Prinsip efektif dalam pengadaan barang dan jasa adalah dengan sumber daya yang tersedia diperoleh barang dan jasa yang mempunyai nilai manfaat setinggi-tingginya. 3. Persaingan Sehat Prinsip persaingan yang sehat dalam pengadaan barang dan jasa adalah adanya persaingan antar calon penyedia barang dan jasa berdasarkan etika dan norma pengadaan yang berlaku, tidak terjadi kecurangan dan praktek KKN Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 4. Terbuka Prinsip terbuka dalam pengadaan barang dan jasa adalah memberikan kesempatan kepada semua penyedia barang dan jasa yang kompeten untuk mengikuti pengadaan. 5. Transparansi Prinsip transparansi dalam pengadaan barang dan jasa adalah pemberian informasi yang lengkap tentang aturan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kepada semua calon penyedia barang dan jasa yang berminat dan masyarakat. 6. Tidak Diskriminatif Prinsip tidak diskriminatif dalam pengadaan barang dan jasa adalah pemberian perlakuan yang sama kepada semua calon penyedia barang dan jasa yang berminat mengikuti pengadaan barang dan jasa. 7. Akuntabilitas Prinsip akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa adalah pertanggungjawaban pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kepada para pihak yang terkait dan masyarakat berdasarkan etika, norma, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Metode Procurement Pengadaan Barang Menurut Turban 2010, p251 setiap perusahaan menggunakan metode yang berbeda dalam memperoleh produk dan jasa yang tergantung apa dan dimana mereka membeli, kuantitas yang diperlukan, berapa jumlah uang yang terpakai dan sebagainya. Metode procurement antara lain yaitu Membeli dari manufaktur, penjual grosir atau pengecer dari katalog-katalog mereka dan adanya negosiasi. Membeli melalui katalog yang terhubung dengan memeriksa katalog penjual atau membeli melalui mal-mal industri. Membeli melalui katalog pembeli internal dimana perusahaan menyetujui katalog-katalog vendor termasuk kesepakatan harga. Mengadakan penawaran tender dari sistem dimana pemasok bersaing dengan yang lainnya. Metode ini digunakan untuk pmbelian dalam jumlah besar. Membeli dari situs pelelangan dimana organisasi berpartisipasi sebagai salah satu pembeli. Bergabung dengan suatu kelompok sistem pembeli dimana memeriksa permintaan partisipasi, menciptakan jumlah besar, kemudian kelompok ini dapat menegosiasikan harga. Berkolaborasi dengan pemasok untuk berbagi informasi tentang penjualan dan persediaan, sehingga dapat mengurangi persediaan, stock out dan mempertinggi ketepatan pengiriman. Tugas Dan Tanggung Jawab Procurement Pengadaan Barang Menurut Moch. Mizanul Achlaq 2011 tugas dari bagian pengadaan barang adalah menyediakan barang maupun jasa dengan harga yang murah, berkualitas dan terkirim tepat waktu. Tugas-tugas bagian pengadaan barang tidak terbatas hanya pada kegiatan rutin pembelian. Tugas-tugas bagian pengadaan barang dan jasa adalah sebagai berikut 1. Merancang hubungan yang tepat dengan supplier. a. Hubungan dengan supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang maupun hubungan transaksional jangka pendek. 2. Memilih supplier. a. Kegiatan memilih supplier bisa memakan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. b. Kesulitan akan lebih tinggi kalau supplier yang akan dipilih berada di mancanegara. c. Supplier yang berpotensi untuk menjalin hubungan jangka panjang, proses pemilihan ini bisa melibatkan evaluasi awal, mengundang mereka untuk presentasi, kunjungan lapangan dan sebagainya. d. Pemilihan supplier harus sejalan dengan strategi supply chain. 3. Memilih dan mengimplentasikan teknologi yang cocok. a. Kegiatan pengadaan selalu membutuhkan bantuan teknologi. b. Teknologi yang lebih tradisional dan lumrah digunakan adalah telepon dan fax. c. Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan electronic procuremente-procurement yaitu aplikasi internet untuk kegiatan pengadaan. 4. Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier. a. Bagian pengadaan harus memiliki data yang lengkap tentang item-item yang dibutuhkan maupun data tentang supplier mereka. b. Beberapa data supplier yang penting untuk dimiliki adalah nama dan alamat masing-masing dari supplier, item apa yang mereka pasok, harga per unit, pengiriman, kinerja masa lalu, serta kualifikasi supplier termasuk juga kualifikasi seperti ISO. 5. Melakukan proses pembelian. a. Proses pembelian bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pembelian rutin dan pembelian dengan melalui tender atau lelang. b. Pembelian rutin dan pembelian dengan tender melewati proses-proses yang berbeda. 6. Mengevaluasi kinerja supplier a. Hasil penilaian ini digunakan sebagai masukan bagi supplier untuk meningkatkan kinerja mereka. b. Kinerja yang digunakan untuk menilai supplier seharusnya mencerminkan strategi supplay chain dan jenis barang yang dibeli. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu lembaga pendidikan apapun jenisnya diperlukan sarana dan prasarana guna penyelanggaraan atau proses belajar mengajar. Untuk pengadaan sarana tersebut diperlukan proposal untuk mendapatkan sarana dan prasarana tersebut agar keperluan yang benar-benar perlu artinya pengadaan sarana dan prasarana memang benar-benar diperlukan. Misalnya saja meja, kursi, papan tulis yang rusak perlu diganti dengan yang baru. DAFTAR PUSTAKA Suryosuboro, B. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta Rineka Cipta, [1] [3] Drs. B. Suryosuboro, Manajemen Pendidikan Di Sekolah,, Jakarta Rineka Cipta, 2004, hal. 116 . 458 24 42 479 484 40 19 188