Bisniscom, JAKARTA— Pemasaran kain tenun punya beragam kendala termasuk soal harga.Satu kain tenun yang dijual pedagang bisa sangat jauh di atas harga yang didapat oleh pengrajin. Selama perjalanannya mempelajari tenun, Desainer Indonesia Merdi Sihombing merasa bahwa harus diberlakukannya fair trade kepada para pengrajin kain tenun.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tidak sedikit cara yang dilakukan tentunya bila dilakukan. Setidaknya itulah yang dilakukan oleh para pengrajin ketika mereka dihadapkan pada permintaan pasar. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara pula. Melihat hal tersebut, para pengrajin pun berkumpul dan berembuk untuk menginventarisasi memetakan/mencatat atau juga boleh dikata mendata sebaran tumbuhan tumbuhan pandan yang ada di Tanah Kayong. Hal tersebut mereka lakukan pada Senin 22/5/2017 saja, belum lama ini para pengrajin hhbk tikar pandan mendapat angin segar karena produk dari kreasi tikar pandan mereka dilirik oleh investor dari Belanda dan Jepang. Melalui Dekranasda KKU para pengrajin dampingan Yayasan Palung juga mendapat pesanan produk tikar dari Timur dengan semakin ramanya permintaan pasar dan masih banyak tersedianya Tumbuhan pandan tentunya para pengrajin anyaman tidak tinggal diam. salah satu caranya dengan menginventarisir. Tentunya juga karena hasil anyaman yang mereka anyam menjadi sumber penghasilan dan kelestarian tradisi menganyam bagi masyarakat pula. Bertempat di Kantor Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara, dilakukanlah workshop. Tak lain dan tak bukan, tujuan dari diskusi/berembuk yang bertajuk workshop Pandan-HHBK Hasil Hutan Bukan Kayu adalah untuk mempermudah pengrajin memperoleh bahan baku. Dengan mengetahui sebaran tumbuhan pandan, setidaknya mereka akan mengetahui wilayah-wilayah mana di Tanah Kayong sebutan untuk kabupaten Kayong Utara dan Ketapang yang ada terdapat tumbuhan pandan. Dengan mengetahui sebaran tumbuhan pandan, tentunya juga ini menjadi solusi bagi para pengrajin penganyam untuk mempermudah para pengrajin mendapatkan dengan cepat kebutuhan baku dengan cepat. Dengan demikian pula akan mempercepat proses para pengrajin dalam mengolah aneka juga, hal ini dilakukan melihat peluang geliat dari para pengrajin melihat peluang dan permintaan pasar. Peserta workshop pandan-HHBK berdiskusi untuk menginventarisasi sebaran tumbuhan pandan di KKU. Foto dok. Yayasan Palung Tak tanggung-tanggung, para pengrajin pun diminta untuk menyiapkan produk tikar pandan yang tak sedikit jumlahnya. Bila ini terlaksana tentu, tak salah kiranya apabila angin ini menjadi peluang baik bagi penyambung nafas bagi pengrajin dan lestarinya tumbuhan pandan dan anyaman tikar pandan sebagai tradisi budaya masyarakat hingga nanti. Berdasarkan hasil diskusi dari Workshop tersebut terdata, sebaran pandan di KKU batang pandan. Dengan rincian lokasi adalah seperti di Melano, Kecamatan Simpang Hilir, tercatat setidaknya ada 6000 batang tumbuhan pandan. Sebaran pandan di sekitar Desa Pangkalan Buton 2110 batang, di Desa Pampang Harapan dan Desa Sejahtera 3010 batang. Hingga saat ini para pengrajin UKM Ida Craft; yang aktif nganyam 5 orang, 4 orang pengrajin pemula; total 9 pengrajin. UKM Peramas Indah 5 aktif, 3 orang pengrajin pemula, total 8 pengrajin. Kelompok Karya Sejahtera 6 aktif, 6 orang pengrajin pemula, total 12 pengrajin. Total semua pengrajin; 16 yang aktif, 13 pengrajin pemula. Jumlah keseluruhan pengrajin 29 orang hasil menganyam pun para pengrajin telah menikmati hasilnya, salah satunya menjadi salah satu sumber mata pencaharian dan beberapa pengrajin diantaranya bisa menyekolahkan anak mereka ke Perguruan tinggi berkat hasil dari menganyam. Beberapa diantaranya juga bisa membeli perhiasan dan merenovasi rumah dari hasil menganyam tikar dan beberapa anyaman kreasi lainnya dari produk tikar pandan seperti tas, dompet, tempat tisu dan lainnya, yang menjadi penyemangat para pengrajin adalah ketika pameran kerajinan. Hampir dipastikan hasil dari kreasi anyaman tikar pandan mereka selalu diminati dan di cari. mengingat juga, dengan menganyam hasil hutan bukan kayu hhbk mereka juga tidak merusak hutan. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
23 Tatah atau pahat yang digunakan untuk menatah wayang kulit adalah tatah-tatah kecil yang berjumlah . Jawaban: 20-25 buah 24. Pipeline merupakan cara yang efektif untuk angkutan . Jawaban: minyak mentah 25. Rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan disebut . Jawaban: logistik 26.
Jakarta Presiden RI Joko Widodo April lalu mengatakan, hingga saat ini industri kerajinan dan industri kreatif di Indonesia telah sangat berkembang, ini terlihat dari besarnya nilai ekspor yang mencapai Rp852 triliun Dari bisnis bernilai triliunan rupiah tersebut, sebagian besarnya lebih banyak dinikmati oleh pemain besar, para pengrajin kecil masih tetap berkutat dan berjuang untuk terus bisa bertahan, produk mereka dibeli dengan harga rendah oleh pengepul di kotanya lalu dijual dengan harga tinggi ke pasar mancanegara Tak Sembarangan, Manajer Koperasi Kini Terlatih dan Bersertifikat UKM Pecinta Alam Universitas BSI Raih Juara 1 dan 2 Lomba Kebut Dayung Se-Indonesia Pelaku UMKM Obat Herbal Bakal Dapat Pendampingan dari Indofarma Para pengrajin di daerah akan lebih sejahtera hidupnya apabila mereka bisa langsung menjangkau customer, namun untuk itu mereka menghadapi banyak kendala, antara lain tidak punya koneksi ke pasar global, kesulitan untuk meningkatkan standard mutu, kurang memahami regulasi, belum maksimal memanfaatkan tekhnologi, ditambah lagi keterbatasan modal, serta segudang kendala kendala lainnya. Di tengah banyaknya kendala tersebut kita diseret memasuki era pasar bebas, marketplace – marketplace raksasa dunia berbondong bondong melirik Indonesia dan melebarkan sayapnya ke tanah air karena melihat potensi besar produk produk kerajinan Indonesia yang banyak diminati di dunia, tentu kembali pemain besar dan pedagang perantara lah yang paling diuntungkan Apabila kita tidak mendukung kelangsungan hidup para pengrajin, tidak menutup kemungkinan ke depan nanti hasil kerajinan kita akan dikuasai oleh perusahaan perusahaan asing dan dipasarkan dengan merek dagang mereka, sedangkan para pengrajin sebagai produsennya hanya mengantongi uang receh Di tengah kondisi ini sebuah usaha rintisan yang memanfaatkan tekhnologi atau lazim disebut Start-up bernama Craftynesia tergerak untuk mengangkat harkat dan martabat para pengrajin Indonesia. Craftynesia adalah sebuah marketplace B2B2C Bisnis to Bisnis dan Bisnis to Customer yang secara khusus menjual produk produk kerajinan buatan tangan tangan kreatif anak bangsa. Di marketplace ini nantinya para pengrajin akan memasarkan produk handicraftnya langsung ke tangan konsumen di dalam maupun di luar negeri sehingga mempersingkat jalur distribusi, selain itu para pengrajin juga memiliki kesempatan untuk bertemu dengan jaringan pedagang handicraft di manca negara yang membutuhkan supply produk dari Indonesia Keuntungan lain yang di dapatkan oleh para pengrajin melalui Craftynesia adalah kemudahan bertransaksi baik dengan pembeli dalam negeri maupun dari mancanegara. Pembayaran bisa dilakukan oleh konsumen melalui kartu kredit, pay pall, E-money dan bentuk pembayaran lainnya yang tentunya sangat memudahkan bagi semua pihak, sehingga kegiatan transaksi berlangsung dengan praktis dan nyaman Craftynesia hadir dengan falsafah gotong royong, dimana para pengrajin yang tergabung di dalamnya saling membantu untuk sukses bersama sama, transfer ilmu dan pengalaman antar pengrajin serta saling bahu membahu ketika salah satu pengrajin sedang kesulitan memenuhi pesanan konsumen atau sedang kesulitan bahan baku. Diskusi diskusi dalam kelompok kecil menjadi arena untuk belajar dan menimba ilmu, sehingga bisa meningkatkan skill, mutu bahkan menemukan partner baru atau supplier untuk kebutuhan bahan baku yang terkadang langka di pasaran karena habis diborong oleh pemain besar. Start-Up ini memang belum di launching ke public, sedang dalam tahap pengerjaan. Manasse Nainggolan selaku founder Craftynesia menuturkan bahwa kendala terbesar yang dihadapi adalah modal, selama setahun ini Craftynesia didanai dengan modal sendiri Memang modal menjadi permasalahan klasik yang sering dihadapi oleh para founder Start-up di tanah air ini, semoga ke depan ada angel investor yang melirik Craftynesia sebagai sebuah peluang bisnis yang menjanjikan karena produk dan konsepnya yang unik, sehingga cita cita founder Craftynesia untuk menyejahterakan para pengrajin lokal bisa terwujud. **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini **Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Menatahmerupakan hal yang dilakukan untuk para pengrajin.. - 25798052 Mike9141 Mike9141 29.11.2019 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab Menatah merupakan hal yang dilakukan untuk para pengrajin.. 1 Lihat jawaban Iklan
5Hal yang Harus Dilakukan dan Jangan Dilakukan untuk Memenuhi Kepuasan Pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah salah satu tolok ukur keberhasilan suatu produk atau layanan yang diberikan kepada masyarakat. Artinya layanan atau produk yang dihasilkan dapat diterima baik tanpa ada komplain sedikit pun. Adanya frasa "pelanggan selalu benar" atau. 448 201 400 161 471 394 39 476